Wahai Afifah…

Wahai Afifah, engkau para wanita suci…

Tahukah bahwa Ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha tidak melahirkan dan tidak memiliki keturunan, namun tidak ada jejak dalam kitab-kitab Sunnah Nabi bahwa beliau berucap: “Ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar aku mendapat keturunan.”

Dan tahukah engkau bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam meninggal saat Ibunda kita tengah berusia 18 tahun. Beliau sangat mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kita juga tahu bagaimana kisah kecemburuannya. Namun beliau radhiyallahu ‘anha bisa hidup setelahnya hingga 47 tahun lamanya. Beliau pun tak meratapi meninggalnya sang suami.

Lalu apa yang dilakukan oleh sang wanita mulia?
Beliau menyibukkan diri dengan ilmu serta ibadah. Beliau pun menjadi seorang guru, pendidik, dan mufti dari kalangan kibarus shahabah.

Dari sana kita belajar, bahwa hidup tidak bergantung pada kepemilikan anak, pada pernikahan, atau pada rumah yang dimiliki. Juga pada kesibukan perkara poligami. Pun pada uang, serta pada kematian orang tua atau kehilangan anak. Allah tidak mengambil apapun melainkan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Dunia memanglah tempat kita diuji dengan berbagai derita.

Lanjutkan membaca “Wahai Afifah…”