You Are Worthy

Ribuan orang sekitar kudengar mengatakan bahwa karakter lebih penting dari sekadar gelar maupun nilai. Lalu berazam akan legawa pada kemampuan akademis diri, pasangan, atau anak-anak kelak. Namun di saat yang sama, manusia-manusia ini kerap merasa paling pilu hidupnya karena gagal pada perkara-perkara serupa. Saya di antaranya tentu saja. Hingga belakangan ini merasa tercerahkan.

Beberapa waktu lalu ketika berkunjung ke rumah mertua, beliau tersenyum sembari menceritakan bahwa saya mendapatkan hadiah sebaskom jamur barat kesukaan saya dari tetangga beliau. “Bik fulanah yang suka nyari jamur ke sini tadi, Nduk. Ngasih jamur buatmu. Katanya kamu ramah. Oalaah, padahal beliau ini agak susah loh jamurnya dibeli apalagi diminta. Ini tumben banget. Sayang jare ndek smean.” Ucap beliau.

Lanjutkan membaca “You Are Worthy”

Perjalanan Pribadi

Paul Theroux — “Perjalanan itu bersifat pribadi. Kalaupun aku berjalan bersamamu, perjalananmu bukanlah perjalananku.”

Saat emosi naik, kalimat itu tiba-tiba berkelebat di kepala. Menyadarkan bahwa betapa pun lekatnya hati dengan pasangan dalam pernikahan, kita masihlah pribadi yang punya beban mandiri untuk menjalankan syariat Allah. Jadi meski pasangan melakukan hal yang tidak sesuai harapan misalnya, kita masihlah istri yang berstatus sebagai seorang hamba. Punya tanggung jawab serta kewajiban menjalankan perintah-Nya. Salah satunya adalah taat serta memenuhi hak suami. Ini idealnya.

Lanjutkan membaca “Perjalanan Pribadi”

Adab yang Tertanam Kuat

Beberapa waktu lalu aku berkunjung ke rumah saudara. Ternyata di sana banyak anak kecil yang sedang bergerombol. Salah satu anak kukenal memiliki suara yang merdu, karena ingin mendengar dan merekam suaranya maka aku memintanya membaca beberapa ayat, ia pun setuju.

Saat itu dia sedang mengenakan kaos dan sarung. Ketika hendak kusodori Al Qur’an, dia lari ke sumur untuk berwudhu lanjut meminjam baju koko salah satu temannya, lalu meminjam songkok ke teman yang lain. Dia lalu duduk tegap bersila, air mukanya yang sebelumnya tampak cengangas-cengenges berubah serius. Barulah dia membaca Al Qur’an dengan khidmat, masyaAllah aku kagum dengan inisiatifnya.

Lanjutkan membaca “Adab yang Tertanam Kuat”