Tips Memahami Buku

Beberapa hari lalu (telat ngepost jadi beberapa bulan lalu) saya membuka polling di akun Instagram saya tentang kesulitan memahami buku. Yang ternyata hasilnya lumayan banyak yang mengalami kesulitan.

Okay, kuputuskan untuk sharing bagaimana caraku lebih memahami isi buku. Disimak ya…

  1. Pas beli buku pasti tertarik karena beberapa sebab, kan? Coba deh sebelum membacanya, bikin ekspektasi dulu dari judul kira-kira buku tersebut akan membahas apa. Saat berekspektasi ini, mau tidak mau kita akan me-recall pengetahuan kita soal topik yang ada di buku. Ini menurutku baik, karena kita dalam keadaan “sadar” ketika membacanya. Sadar akan apa yg mau diperoleh saat membaca atau konsekuensi setelah membacanya.

Supaya ekspektasi kita lebih mendekati harapan penulis, teman-teman harus membaca daftar isi dan kata pengantar terlebih dahulu.

Ingat, pendahuluan dan kata pengantar itu penting. Kita bakal tahu tujuan penulis menulis buku dari sana. Tahu tujuan membuat kita lebih memahami apa misi yang penulis bawa dan apa yg ingin beliau sampaikan kepada pembaca.

  • KEPO duluuu…
    Cari tahu tentang penulis. Buku dan tema apa yang sering dibahasnya, latar belakangnya, ideologinya, minatnya, dll.
    Saya pernah membaca buku yang relatif berat. Clueless banget ini penulis gimana alur berpikirnya, tetapi ketika membaca biografi singkatnya, saya mendaku diri bahwa saya paham apa yang dirasakan sang penulis. Efeknya, saya jadi lebih memahami yang disampaikannya.
    Oiya, untuk nambah referensi buku yang sedang dibaca, teman-teman juga bisa kepo-kepo penerbitnya. Saya merasa tiap penerbit punya ciri khas, jadi bikin pengamatan kecil-kecilan pada hal ini mungkin berguna saat mengulas bukunya.
  • Coret-coret
    Nah, udah selesai kepo-keponya. Mari mulai membaca.

Saat membaca, saya sering banget bolak-balik melihat daftar isi ketika udah mulai ngerasa “lagi di mana nih sekarang?” Tujuannya supaya pikiran saya tidak kehilangan jejak penulis.
Untuk bacaan santai, saya jarang sekali membuat mind map atau summary, tapi ketika membaca text book kuliah hal ini sering saya lakukan, karena dosen saya sepertinya sadar bahwa kami tidak akan serius membaca tanpa menunjukkan bukti, wkwk.
Tugas-tugas dari dosen (meski sering saya keluhkan) ternyata berdampak baik. Karena seringnya bikin summary dan mind map, saya jadi terbiasa dengan pola tulisan dan bisa memahami alur dengan mudah setelahnya.

Nah teman-teman, coba deh bikin mind map ketika baca. Awal bikin tiap bab dulu, setelah selesai semua, coba satukan dan bikin kaitan antar babnya apa. InsyaAllah lebih mudah. Kalau males banget sih, yaudah tulis poin penting aja di halaman kosong belakang buku.

InsyaAllah semua orang bisa melakukan ini, kan sejak SD kita sudah terbiasa bikin rangkuman, toh?

  • Menikmati bacaan tanpa kehilangan kesadaran. Ini harusnya ada di nomer 3 sih, tapi yaudah lah. Haha.. Jangan lewatkan membaca judul bab dan subbab. Perhatikan tanda baca dan simbol di tulisan. Tidak mungkin bagian yang dicetak tebal dibuat tanpa alasan, bukan? Bagian itu dibuat demikian karena ingin kita lebih memerhatikannya. Kalau teman-teman mengabaikan bagian itu, gimana bisa paham? So, sadari tandanya!
  • Posisikan diri sebagai komentator sebelum menyerap isinya. Ini bukan hal yang sulit bagi saya karena memang kerjaan tiap hari ngomentarin apa aja meski cuma dalam hati. Wkwk

Kadang kalau lagi gak kehilangan pensil, saya bikin komentar-komentar saya di buku. Bagi saya pribadi, ini meningkatkan konsentrasi saya karena rasanya seperti sedang berdialog dengan isi bacaan.

Jadi begitu tips dariku. Semoga membantu…

Candra A.S. Prahastiwi

Tinggalkan komentar